Minggu, 07 September 2014


A.    Komponen Pernafasan (respirasi)
Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Organ-organ system respirasi terdiri dari :
1.      Hidung
Hidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). Di dalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran yang masuk kedalam lubang hidung.
2.      Faring
Tekak atau faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.
3.      Laring
Laring atau pangkal tenggorokan merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara, terletak didepan bagian faring sampai ketinggian vertebrata servikalis dan masuk kedalam trakea dibawahnya. Pangkal tenggorokan ini dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglottis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi laring.
4.      Trakea
Trakea atau batang tenggorok merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk huruf C.
5.      Bronkus
Bronkus atau cabang tenggorok merupakan lanjutan dari trakea. Bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping kea rah tampuk paru-paru. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada bronkus kiri dan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkus kiri lebih panjang dan lebih ramping dari bronkus kanan serta mempunyai 2 cabang. Bronkus bercabang-cabang, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus. Pada ujung bronkiolus terdapat gelembung paru/gelembun hawa atau alveoli.
6.      Paru-paru
Paru-paru merupakan sebuah aat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung. Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Pada lapisan inilah terjadinya pertukaran udara, O2 masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah.

B.     Komponen Pembentukan Suara atau Fonasi
1.      Paru-paru
2.      Tenggorokan (trakea)
3.      Laring
4.      Faring

5.      Pita suara
Pita suara terletak di kedua sisi glottis. Selama bernapas, pita suara tertahan di kedua sisi glottis sehingga udara dapat masuk dan keluar dengan bebas dari trakea. Selama berbicara otot-otot instrinsik laring menarik pita suara menutupi glottis, dan udara yang dihembuskan akan menggetarkan pita suara untuk menghasilkan bunyi yang selanjutnya diubah menjadi kata-kata. Saraf cranial motorik yang mempersarafi faring untuk berbicara adalah nervus vagus dan nervus aksesorius.
6.      Rongga mulut
7.      Rongga hidung
Rongga nasal berhubungan dengan beberapa rongga lain yang terdapat dalam tulang tengkorak, yaitu sinus paranasal yang fungsinya adalah untuk meringankan tulang tengkorak dan memberikan resonansi suara.
8.      Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa, lidah sebagai articulator aktif memiliki peranan yang sangat penting.
9.      Bibir
Fungsi pokok kedua bibir adalah sebagai pintu penjaga rongga mulut. Dalam pembentukan bunyi bahasa, bibir atas adalah sebagai articulator pasif, bekerja dengan bibir bawah sebagai articulator aktifnya.

C.     Komponen Alat Bicara
1.      Bibir atas
2.      Bibir bawah
3.      Gigi
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah dan gigi atas. Gigi bawah tidak memiliki fungsi yang banyak dalam pembentukan bunyi bahasa, yang berfungsi penuh sebagai articulator atau dasar artikulasi adalah gigi atas bekerjasama dengan bibir bawah atau ujung lidah.
4.      Gusi dalam (alveolum)
Gusi dalam adalah bagian gusi letak akar gigi depan atas bagian belakang yang melengkung kedalam menghadap lidah. Dalam pembentukan bunyi bahasa, gusi sebagai articulator pasif, sedangkan articulator aktifnya adalah ujung lidah.
5.      Langit-langit keras
Langit-langit keras atau palatum merupakan susunan bertulang. Dalam pembentukan bunyi bahasa, langit-langit keras ini sebagai articulator pasif, sedangkan articulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
6.      Langit-langit lembut
Langit-langit lunak (velum) beserta bagian ujungnya yang disebut anak tekakdapat naik turun sedemikian rupa. Dalam keadaan bernafas normal maka langit-langit lunak beserta ujungnya menurun, sehingga udara dapat keluar masuk melalui rongga hidung.
7.      Faring
8.      Ujung lidah
Ujung lidah bekerjasama dengan langit-langit keras menhasilkan bunyi apiko-palatal.
9.      Daun lidah
10.  Belakang lidah
11.  Pita suara.

Hubungan system respirasi dengan mekanisme bicara
            Siklus respirasi (satu kali pernapasan) terdiri dari 2 fase, yaitu inspirasi (saat menghirup oksigen masuk kedalam tubuh) dan ekspirasi (saat karbon dioksida dipompa keluar dari tubuh).
Pada saat inspirasi, udara secara normal masuk ke tubuh melalui hidung tempat udara dihangatkan, disaring, dan dilembabkan. Permukaan yang lembab dan rambut di hidung menyaring partikel debu, serangga, dan sebagainya. Udara kemudian berjalan melalui trakea. Trakea bercabang menjadi dua untuk menyalurkan udara ke masing-masing paru melalui bronkus. Setiap bronkus mempunyai cabang-cabang yang disebut bonkiolus. Bronkiolus terminal yang terbentuk menyalurkan udara ke jutaan kantung kecil yang disebut alveolus. Alveolus adalah tempat utama terjadinya pertukaran O2 dan CO2.
Pada saat ekspirasi, disinilah terjadinya udara yang keluar dapat menimbulkan suara. Ekspirasi membebaskan tubuh dari karbon dioksida berlebihan. Sewaktu udara yang dikeluarkan melewati laring, ia juga dapat digunakan untuk menimbulkan suara, terletak memanjang dan melintang dibagian dalam laring, perubahan panjang kedua lipatan ini dan pembukaan glotis diantara keduanya, saat udara lewat keluar, menghasilkan suara yang kita gunakan untuk bicara. Suara ini selanjutnya diubah dengan cara dipantulkan melawan dinding-dinding sinus-sinus (rongga-rongga dalam kepala) dan dipertajam dengan lidah dan bibir. 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2006. ANATOMI FISOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Barbara R. Hegner, Esther Caldwell. 2003. ASISTEN KEPERAWATAN Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
John R. Camero, dkk. 2003. FISIKA TUBUH MANUSIA. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Niluh Gede Yasmin Asih, Christantie Effendy. 2004. KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.




2 komentar:

  1. 1xbet korean casino - RTP, winnings, jackpot
    1xbet korean casino is a reputable online casino that 1xbet has been operating since 2009, and it was established as an worrione established งานออนไลน์ gaming site in 2009.

    BalasHapus
  2. Betway Casino Hotel - MapyRO
    Find parking costs, opening 태백 출장샵 hours and a parking map of Betway Casino 목포 출장안마 Hotel Laughlin, 하남 출장마사지 NV 44150 in Las 동해 출장안마 Vegas, 의정부 출장샵 NV. Rating: 3.8 · ‎32 reviews

    BalasHapus